Din Syamsuddin Siap Turun ke Jalan Menentang Isu Pembubaran MUI

Profesor Din Syamsuddin/net. 


DNO, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Profesor Din Syamsuddin mengaku siap turun ke jalan bersama umat Islam untuk menentang isu pembubaran MUI yang belakangan ini ramai diperbincangkan.

 

Menurutnya, desakan pembubaran Mejelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut tidak perlu ditanggapi dengan serius.

 

“Ketahuilah kalau ada pihak, siapapun mereka, yang berani membubarkan MUI, maka mereka akan berhadapan dengan umat Islam di seluruh Tanah Air,” katanya kepada wartawan, Senin(22/11/2021) kemarin.

 

“Sebagai yang pernah memegang amanah sebagai Ketua Umum MUI dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI saya siap turun lapangan,” lanjut Din Syamsuddin.

 

Selain itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga menilai, desakan pembubaran MUI boleh jadi benar adanya.

 

Menurut nya, jika hal tersebut benar, maka itu menunjukkan bahwa kelompok anti Islam atau islamofobia mulai merasa mendapat dukungan dari rezim berkuasa. Hal tersebut ditandai dengan diamnya para penguasa dan terkesan membiarkan seruan tersebut.

 

Dikatakan Din Syamsuddin, akhirnya merasa mendapatkan momentum dengan penangkapan sejumlah ulama atau mubaligh untuk menyuarakan pembubaran MUI.

 

Lebih lanjut dia mengatakan, jika desakan tersebut tidak benar adanya, maka hal tersebut hanya sebuah manuver untuk mengalihkan perhatian dari masalah besar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia dewasa ini.

 

Selain itu juga menunjukkan adanya pelanggaran etika kekuasaan yang sedang didesakkan penyelesaiannya oleh sebagian rakyat. “Mereka hanya ingin mengetes air (testing the water),” ujarnya.

 

Oleh sebab itu, mantan Din Syamsuddin ini menilai, sebaiknya semua pihak tetap waspada, namun tetap kepala dingin menyikapi desakan dari kelompok yang ingin MUI dibubarkan.

 

"Sesungguhnya mereka adalah kelompok pengecut yang hanya bisa mengumbar kata-kata tapi tidak berani melaksanakannya. Kita semua jangan beralih perhatian untuk terus melakukan amar makruf nahyi munkar terhadap kerusakan struktural dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tandasnya. (**)

Post a Comment

0 Comments